Kamis, 02 Juli 2009

untitled 1

Saat mentari menyinari bumi. Sinar hangatnya menembus tubuhku yang gersang. Burung-brung bercengkerama diatas dahanku yang mulai rapuh. Ya.. akulah sebuah pohon yang tenggelam dalam sepi. Sendiri danberdiri kokoh disudut hutan yang kini telah berubah menjadi perumahan.

Aku memang hanya sebuh pohon yang tak bisa membedakan waktu. Namun aku tau akan semua yang terjadi. Aku memang sebuah pohon yang tak memiliki daya. Namun aku adalah saksi dari kejamnya manusia yang membunuh teman-temanku yang
tak berdosa.

Tahukah kalian betapa sebenarnya kalian menggantungkan hidup kepada kami?
Hanya sebagian kecil dari kalian yang menyadari itu.

Pernahkah kalian berfikir bahwa kami sebenarnya adalah objek hidup, sensitif dan memiliki keterikatan emosional pada ruang?
Tapi sedikitpun kalian tidak pernahberusaha untuk menghargai kami

Kami tak pernah meminta untuk hidup bersama kalian ditengah-tengah ekosistem yang menjadikan kalian sebagai pemeran utama.
Ya.. sekali lagi aku berkata bahwa aku memang hanyalah sebuah pohon. Namun pernahkah aku meminta untuk menjadi pohon?

# : Tulisan ini aku buat karena terinspirasi dari sebuah novel berjudul ”ketika daun bercerita”. Novel ini memberikan pandangan kepada kita dalam dimensi yang berbeda. Mohon maaf apabila ada kesamaan dalam kalimat didalam novel dengan tulisanku sebenarnya memang karena aku mengutip sebagian kalimat dalam novel tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar